Senin, 06 Februari 2012

SINTESIS KLOROFORM



I. TUJUAN
    1. Membuat kloroform dari bahan dasar aseton dan bubuk kaporit.
II. TEORI
Kloroform merupakan turunan asam formiat dan termasuk senyawa polihalogen yaitu senyawa turunan karboksilat yang mengikat lebih dari satu atom halogen.  Kata kloroform berasal dari kata halogen dan formiat yang artinya struktur senyawa dapat diturunkan dari asam formiat dengan menggantinya dengan atom halogen.
Sifat-sifat kloroform (triklorometan), yaitu sebagai berikut:
1.    titik didihnya 61oC
2.    titik beku -6,4oC
3.    titik lelehnya -62oC
4.    density 1,45
5.    indeks bias 1,4476
6.    cairannya tidak mudah terbakar
7.    tidak berwarna
8.    cairannya berbau khas
9.    sangat mudah menguap
10.merupakan asam lemah
11.tidak larut dalam air
12.larut dalam pelarut organik
13.     kloroform murni peka terhadap cahaya
14.     karsinogenik toksik dan berbahaya bagi kesehatan.
        Kegunaan kloroform:
1.    Pelarut yang baik untuk banyak senyawa organic seperti garam ammonium, sulfanium, dan phosfanium.
2.    Pelarut untuk minyak asetat, lemak, alkaloid, lilin, dammar, dll.
3.    Pelarut dalam spektroskopi inframerah
4. Menurunkan suhu beku karbontetraklorida dalam industri karet  anastetik.
 Bahaya kloroform:
1.    Kontak langsung dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata.
2.    Bisa menyebabkan pusing, kelelahan, dan kemandulan.
3.    Bisa menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
4.    Ketidak teraturan kerja hati.
5.    Ketika terkena cahaya dan udara, kloroform dapat teroksidaasi dengan lambat membentuk fosgen yang sangat beracun.

Reaksi-Reaksi Kloroform
1.    Jika terkena udara dan cahay, kloroform mengalami oksidasi secara lambat membentuk fosgen dengan toksisitas yang tinggi.
2.    Kloroform dipanaskan dengan alkali akan terturai menjadi alkali formiat.
3.    Reaksi natrium etilat dengan kloroform membentuuk trioksimetana atau metal ester asam formiat.
4.    Kloroform dipanaskan dengan amoniak, dihidrolisis dan kalium hidroksida terjadi siankalium.
Kloroform bersifat karsinogenik, jadi jangan menggunakan kloroform sebagai pelarut dengan rutin di laboratorium.  Tapi karena kloroform penting sebagai pelarut untuk sample tertentu, sering diganti dengan zat yang lebih aman seperti metilen klorida.  Peuterokloroformadalah pelarut umum pada spektroskopi resonansi magnet.  Kontak kloroform dengan reagen dasar dari larutan harus dihindari karena bias terurai menjadi diklorokarben (sangat berbahaya karena mengandung gaas klor).  Jangan menggunakan kloroform sebagi pelarut untuk amina.  Lindungi dari cahaya dan simpan ditempat yang sejuk.
Karbondioksida adalah sebuah racun nafas yang keras untuk pemakain dalam kelebihan, pada kloroform dicampurkan satu persen etanol sehingga penguraian tersebut diperlambat.  Untuk pembuatan iodoform CHI3 secara teknik, sebuah larutan soda dan kalium iodida dielektrolisa dalam etanol atau aseton yang diencerkan.  Dalam hal ini pada anoda terjadi iodium yang dalam larutan basa bereaksi dengan alkohol atau aseton dan kalium hidroksida dengan membentuk iodoform.
Iodoform dipakai sebagai antiseptikum pada pengobatan luka.  Iodoform itu sendiri tidak atau sedikit sekali mempunyai daya bakterisida, tetapi oleh nanah luka dengan perlahan-lahan iodoform dikeluarkan yodium yang mempunyai daya antiseptik.
Berat molekul dari kloroform: 119,35 gram/mol
Dimana   C = 10,06%
               H = 0,84%
               Cl = 59,09%
Beberapa cara pembuatan kloroform:
1.    Reaksi kloroform dengan larutan Natrium hipoklorit pada tahap awal 1 gugus metal distribusi oleh klor dan trikloro aseton yang dihasilkan akan membentuk natrium asetat dan kloroform.
2.    Dengan bahan dasar etil alcohol dengan natrium hipoklorit atau kapur klor atau kaporit yang mengakibatkan oksidasi dan korosi pada alcohol.
3.    Reduksi karbon tetraklorida dengan besi dan air biasa dibuat pada industri dalam suasana asam.
Mekanisme yang digunkan dalam percobaan ini adalah:



III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
 Alat:
·      Labu distilasi   :  Wadah yang digunakan untuk mendistilasi senyawa      reaksi.
·      Corong pisah     :  Untuk memisahkan zat yang terdiri dari 2 lapisan    atau  lebih.
·      Pemanas            : Untuk memanaskan labu distilasi untuk proses distilasi.
·      Termometer       :   Untuk mengukur suhu suatu larutan.
·      Gelas piala         :  Wadah yang digunakan untuk memasukkan cairan yang memiliki skala lebih besar dari gelas ukur.
·      Erlenmayer        :  Wadah untuk menampung hasil dari distilat murni.
 Bahan:
·      Etanol                :   Bahan yang akan di campur dengan bahan dasar.
·      Kaporit              : Bahan dasar yang akan digunakan untu membuat kloroform.
·      NaOH 2%         :  Bahan yang digunakan untuk memisahkan air dengan distilat murni.
·      Aquadest           : Untuk memisahkan air dengan distilat.




3.2.  Skema kerja
Buat bubur kaporit. Masukkan kedalam labu didih.

Pasang alat.

Masukkan aseton kedalam corong pisah dan ujung-ujung corong pisah masukkan kedalam bubuk kaporit.

Lakukan pemanasan. (saat pemanasan akan timbul busa).

Buka keran corong pisah sehingga etanol mengalir.

Corong pisah dibilas dengan air, jika busa yang terbentuk menguap, kompres kepala dengan kain basah.

Pemanasan dilanjutkan, distilat yang turun berwarna jernih.

Hasil berupa larutan yang agak berat, sehingga aka membentuk 2 lapisan dengan air, pisahkan dengan corong pisah.

Cuci dengan NaOH 2% dan air.  Tambahkan zat penari air, saring.

Hitung Rendemen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar