I.
TUJUAN
1. Membuat
kloroform dari bahan dasar aseton dan bubuk kaporit.
II.
TEORI
Kloroform merupakan turunan asam formiat
dan termasuk senyawa
polihalogen yaitu senyawa turunan karboksilat yang mengikat lebih dari satu
atom halogen. Kata kloroform berasal
dari kata halogen dan formiat yang artinya struktur senyawa dapat diturunkan
dari asam formiat dengan menggantinya dengan atom halogen.
Sifat-sifat kloroform
(triklorometan),
yaitu sebagai berikut:
1.
titik
didihnya 61oC
2.
titik
beku -6,4oC
3.
titik
lelehnya -62oC
4.
density
1,45
5.
indeks
bias 1,4476
6.
cairannya
tidak mudah terbakar
7.
tidak
berwarna
8.
cairannya
berbau khas
9.
sangat
mudah menguap
10.merupakan asam lemah
11.tidak larut dalam air
12.larut dalam pelarut organik
13.
kloroform
murni peka terhadap cahaya
14.
karsinogenik
toksik dan berbahaya bagi kesehatan.
Kegunaan
kloroform:
1.
Pelarut
yang baik untuk banyak senyawa organic seperti garam ammonium, sulfanium, dan
phosfanium.
2.
Pelarut
untuk minyak asetat, lemak, alkaloid, lilin, dammar, dll.
3.
Pelarut
dalam spektroskopi inframerah
4. Menurunkan suhu beku karbontetraklorida
dalam industri karet anastetik.
Bahaya kloroform:
1.
Kontak
langsung dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata.
2.
Bisa
menyebabkan pusing, kelelahan, dan kemandulan.
3.
Bisa
menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
4.
Ketidak
teraturan kerja hati.
5.
Ketika
terkena cahaya dan udara, kloroform dapat teroksidaasi dengan lambat membentuk
fosgen yang sangat beracun.
Reaksi-Reaksi Kloroform
1.
Jika
terkena udara dan cahay, kloroform mengalami oksidasi secara lambat membentuk
fosgen dengan toksisitas yang tinggi.
2.
Kloroform
dipanaskan dengan alkali akan terturai menjadi alkali formiat.
3.
Reaksi
natrium etilat dengan kloroform membentuuk trioksimetana atau metal ester asam
formiat.
4.
Kloroform
dipanaskan dengan amoniak, dihidrolisis dan kalium hidroksida terjadi
siankalium.
Kloroform bersifat
karsinogenik, jadi jangan menggunakan kloroform sebagai pelarut dengan rutin di
laboratorium. Tapi karena kloroform
penting sebagai pelarut untuk sample tertentu, sering diganti dengan zat yang
lebih aman seperti metilen klorida.
Peuterokloroformadalah pelarut umum pada spektroskopi resonansi
magnet. Kontak kloroform dengan reagen
dasar dari larutan harus dihindari karena bias terurai menjadi diklorokarben
(sangat berbahaya karena mengandung gaas klor).
Jangan menggunakan kloroform sebagi pelarut untuk amina. Lindungi dari cahaya dan simpan ditempat yang
sejuk.
Karbondioksida adalah sebuah
racun nafas yang keras untuk pemakain dalam kelebihan, pada kloroform dicampurkan
satu persen etanol sehingga penguraian tersebut diperlambat. Untuk pembuatan iodoform CHI3
secara teknik, sebuah larutan soda dan kalium iodida dielektrolisa dalam etanol
atau aseton yang diencerkan. Dalam hal
ini pada anoda terjadi iodium yang dalam larutan basa bereaksi dengan alkohol
atau aseton dan kalium hidroksida dengan membentuk iodoform.
Iodoform dipakai sebagai
antiseptikum pada pengobatan luka.
Iodoform itu sendiri tidak atau sedikit sekali mempunyai daya
bakterisida, tetapi oleh nanah luka dengan perlahan-lahan iodoform dikeluarkan
yodium yang mempunyai daya antiseptik.
Berat molekul dari kloroform:
119,35 gram/mol
Dimana C
= 10,06%
H = 0,84%
Cl = 59,09%
Beberapa cara
pembuatan kloroform:
1.
Reaksi
kloroform dengan larutan Natrium hipoklorit pada tahap awal 1 gugus metal
distribusi oleh klor dan trikloro aseton yang dihasilkan akan membentuk natrium
asetat dan kloroform.
2.
Dengan
bahan dasar etil alcohol dengan natrium hipoklorit atau kapur klor atau kaporit
yang mengakibatkan oksidasi dan korosi pada alcohol.
3.
Reduksi
karbon tetraklorida dengan besi dan air biasa dibuat pada industri dalam
suasana asam.
Mekanisme
yang digunkan dalam percobaan ini adalah:
III.
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
dan Bahan
Alat:
·
Labu
distilasi : Wadah yang digunakan untuk mendistilasi
senyawa reaksi.
·
Corong
pisah : Untuk memisahkan zat yang terdiri dari 2
lapisan atau lebih.
·
Pemanas : Untuk memanaskan labu distilasi
untuk proses distilasi.
·
Termometer : Untuk mengukur suhu suatu larutan.
·
Gelas
piala : Wadah yang digunakan untuk memasukkan cairan
yang memiliki skala lebih besar dari gelas ukur.
·
Erlenmayer : Wadah untuk menampung hasil dari distilat
murni.
Bahan:
·
Etanol : Bahan yang akan di campur dengan bahan dasar.
·
Kaporit : Bahan dasar yang akan digunakan
untu membuat kloroform.
·
NaOH
2% : Bahan yang digunakan untuk memisahkan air
dengan distilat murni.
·
Aquadest : Untuk memisahkan air dengan
distilat.
3.2.
Skema kerja
Buat
bubur kaporit. Masukkan kedalam labu didih.
Pasang
alat.
Masukkan
aseton kedalam corong pisah dan ujung-ujung corong pisah masukkan kedalam bubuk
kaporit.
Lakukan
pemanasan. (saat pemanasan akan timbul busa).
Buka
keran corong pisah sehingga etanol mengalir.
Corong
pisah dibilas dengan air, jika busa yang terbentuk menguap, kompres kepala
dengan kain basah.
Pemanasan
dilanjutkan, distilat yang turun berwarna jernih.
Hasil
berupa larutan yang agak berat, sehingga aka membentuk 2 lapisan dengan air,
pisahkan dengan corong pisah.
Cuci
dengan NaOH 2% dan air. Tambahkan zat
penari air, saring.
Hitung
Rendemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar