semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat rokok, perilaku
merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih ditolerir
oleh masyarakat. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk
kesehatan, dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang
bersifat karsinogenik (Asril Bahar, harian umum Republika, Selasa 26 Maret 2002
: 19). Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu
terjadinya kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8-20 mg nikotin dan setelah
dibakar nikotin yang masuk ke dalam sirkulasi darah hanya 25%. Walau demikian
jumlah kecil tersebut memiliki waktu
hanya 15 detik untuk sampai ke otak manusia.
Nikotin diterima oleh
reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian terbagi ke jalur imbalan dan jalur
adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok akan merasa nikmat, memacu sistem
dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa
lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di jalur adrenergik,
zat ini akan mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian
otak lokus seruleus yang mengeluarkan sorotin. Meningkatnya sorotin menimbulkan
rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mencari rokok lagi. (Agnes Tineke,
Kompas Minggu 5 Mei 2002 : 22). Hal inilah yang menyebabkan perokok sangat
sulit meninggalkan rokok, karena sudah
ketergantungan pada nikotin.
Efek dari rokok/tembakau memberi stomulasi
depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah
laku dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok
sangatlah rendah pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok tidak begitu
dianggap gawat (Roan, Ilmu kedokteran jiwa, Psikiatri, 1979 : 33)
Beberapa risiko kesehatan bagi
perokok berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2004
antara lain :
§
Di Indonesia rokok menyebabkan
9,8% kematian karena penyakit paru kronik dan emfisima pada tahun 2001.
§
Rokok merupakan penyebab dari
sekitar 5 % stroke di Indonesia.
§
Wanita yang merokok mungkin
mengalami penurunan atau penundaan kemampuan hamil, pada pria meningkatkan
risiko impotensi sebesar 50%.
§
Ibu hamil yang merokok selama masa
kehamilan ataupun terkena asap rokok dirumah atau di lingkungannya beresiko
mengalami proses kelahiran yang bermasalah.
§
Seorang bukan perokok yang menikah
dengan perokok mempunyai risiko kanker paru sebesar 20-30% lebih tinggi
daripada mereka yang pasangannya bukan
perokok dan juga risiko mendapatkan penyakit jantung.
§ Lebih dari 43 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun tinggal dengan
perokok di lingkungannya mengalami pertumbuhan paru yang lambat, dan lebih
mudah terkena infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga dan asma.
Disamping
itu beberapa penyakit akibat merokok menurut Badan POM RI antara lain:
·
Penyakit jantung dan stroke.
Satu
dari tiga kematian di dunia berhubungan dengan penyakit jantung dan stroke.
Kedua penyakit tersebut dapat menyebabkan “sudden death” ( kematian
mendadak).
·
Kanker paru.
Satu
dari sepuluh perokok berat akan menderita penyakit kanker paru. Pada beberapa
kasus dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian, karena sulit dideteksi
secara dini. Penyebaran dapat terjadi dengan cepat ke hepar, tulang dan otak.
·
Kanker mulut.
Merokok
dapat menyebabkan kanker mulut, kerusakan gigi dan penyakit gusi.
·
Osteoporosis.
Karbonmonoksida
dalam asap rokok dapat mengurangi daya angkut oksigen darah perokok sebesar
15%, mengakibatkan kerapuhan tulang sehingga lebih mudah patah dan membutuhkan
waktu 80% lebih lama untuk penyembuhan. Perokok juga lebih mudah menderita
sakit tulang belakang.
·
Katarak.
Merokok
dapat menyebabkan gangguan pada mata. Perokok mempunyai risiko 50% lebih tinggi
terkena katarak, bahkan bisa menyebabkan kebutaan.
·
Psoriasis.
Perokok
2-3 kali lebih sering terkena psoriasis yaitu proses inflamasi kulit tidak
menular yang terasa gatal, dan meninggalkan guratan merah pada seluruh tubuh.
·
Kerontokan rambut.
Merokok
menurunkan sistem kekebalan, tubuh lebih mudah terserang penyakit seperti lupus
erimatosus yang menyebabkan kerontokan rambut, ulserasi pada mulut, kemerahan
pada wajah, kulit kepala dan tangan.
·
Dampak merokok pada kehamilan.
Merokok
selama kehamilan menyebabkan pertumbuhan janin lambat dan dapat meningkatkan
risiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Risiko keguguran pada wanita perokok
2-3 kali lebih sering karena Karbon Monoksida dalam asap rokok dapat menurunkan
kadar oksigen.
·
Impotensi.
Merokok
dapat menyebabkan penurunan seksual karena aliran darah ke penis berkurang
sehingga tidak terjadi ereksi.
PEROKOK
Menurut Silvan Tomkins (dalam Al
Bachri,1991) ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect
theory, keempat tipe tersebut adalah :
1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok
seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Green (dalam Psychological
Factor in Smoking, 1978) menambahkan 3 sub tipe ini :
a. Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau
meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi
atau makan.
b. Stimulation to pik them up. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya
untuk menyenangkan perasaan.
c. Pleasure of handling the cigarette. Kenikmatan yang diperoleh dengan
memegang rokok, misalnya merokok dengan pipa.
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang
menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila marah, cemas
ataupun gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat.
3. Perilaku merokok yang adiktif. Oleh Green disebut sebagai psychological
addiction. Bagi yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan
setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya
akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun.
4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok
sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena
benar-benar sudah kebiasaan rutin. Pada tipe orang seperti ini merokok
merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis.
Tempat merokok juga mencerminkan perilaku si
perokok, yang dapat digolongkan atas :
1. Merokok di tempat umum.
§
Kelompok homogen (sama-sama
perokok), secara bergerombol mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya masih
menghargai orang lain, karena itu mereka menempatkan diri di smoking area.
§
Kelompok yang heterogen (merokok
di tengah orang lain yang tidak merokok). Pada tipe ini tergolong sebagai orang
yang tidak berperasaan, kurang etis dan tidak mempunyai tata krama, bertindak kurang
terpuji serta kurang sopan.
2. Merokok di tempat yang bersifat pribadi
§
Di kantor atau di kamar tidur
pribadi. Pada tipe ini individu tergolong kurang menjaga kebersihan diri, penuh
dengan rasa gelisah yang mencekam.
§
Di toilet. Perokok jenis ini dapat
digolongkan sebagai orang yang suka berfantasi.
Kawasan Tanpa Rokok adalah
ruangan atau arena yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan,
iklan, promosi, ataupun penggunaan
rokok. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya perlindungan masyarakat
terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap
rokok. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok perlu diselenggarakan di tempat umum,
tempat kerja, angkutan umum, tempat ibadah, arena kegiatan anak-anak, institusi
pendidikan dan tempat pelayanan kesehatan.
Tujuan umum
dari Kawasan Tanpa Rokok adalah
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat rokok. Sedangkan tujuan khusus
penetapan Kawasan Tanpa Rokok adalah :
Ø Mewujudkan
lingkungan yang bersih, sehat, aman, dan nyaman.
Ø Memberikan
perlindungan bagi masyarakat bukan perokok.
Ø Menurunkan
angka perokok.
Ø Mencegah
perokok pemula.
Ø Melindungi
generasi muda dari penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
(NAPZA).
Disamping itu,
manfaat penetapan Kawasan Tanpa Rokok adalah :
Ø Bermartabat,
yakni menghargai dan melindungi hak asasi bukan perokok.
Ø Ekonomis :
v Meningkatkan
produktivitas.
v Mengurangi
beban biaya hidup.
v Menurunkan
angka kesakitan.
Ø Menciptakan tempat umum, sarana kesehatan,
tempat kerja, institusi pendidikan, arena kegiatan anak-anak, tempat ibadah dan
angkutan umum yang sehat, aman dan nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar